small rss seocips Music MP3
Ayo bro dengerin music ini !!!

Senin, 08 Februari 2016

[Eyeless Jack]
Source : Creepypasta
Translator : Revevant

Halo, namaku Mitch. Aku akan bercerita pada kalian tentang pengalamanku. Aku tidak yakin apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang berbau paranormal atau apapun istilah tepatnya, namun setelah “sesuatu” itu datang kepadaku, aku menjadi percaya akan hal-hal yang berkaitan dengan paranormal.

Satu minggu setelah aku pindah bersama kakakku, Edwin, setelah rumahku disita, aku telah selesai berkemas. Edwin cukup setuju dengan ide aku pindah bersamanya mengingat kami sudah tidak saling berjumpa sejak 10 tahun lamanya, aku juga merasa senang dengan hal ini. Aku tertidur dengan pulas setelah semua barang-barangku masuk ke dalam rumah. Setelah satu minggu, aku mendengar suara gemerisik dan berdesir dari arah luar rumah sekitar pukul satu dini hari. Kupikir suara tersebut adalah seekor rakun, maka aku mengabaikannya dan kembali tidur. Keesokan paginya aku menceritakan hal tersebut kepada Edwin, dan dia juga berpikiran sama denganku.

Keesokan malamnya, kupikir aku mendengar suara jendela terbuka serta suara langkah yang berat, seakan-akan sesuatu memasuki kamar. Aku meloncat bangun dan memeriksa seluruh isi kamar, namun aku tidak melihat apapun. Keesokan paginya, Edwin menjatuhkan cangkir kopinya saat dia melihat keadaanku. Dia menunjukkan padaku sebuah cermin untuk aku mengaca. Sebuah luka yang lebar menghiasai pipiku.

Setelah bergegas menuju rumah sakit, dokter mengatakan padaku bahwa aku pasti telah tidur sambil berjalan, namun kemudian dia menunjukan sesuatu padaku yang membuat darahku serasa membeku. Dia mengangkat kemejaku dan menunjukan sebuah luka irisan yang terjahit, tepat dimana ginjalku berada. Aku terbelalak menatap matanya. “Entah bagaimana caranya kau kehilangan ginjal kirimu semalam. Kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana. Maafkan aku Mitch.” Kata dokter.

Keesokan malamnya lagi merupakan titik puncak semuanya. Sekitar tengah malam, aku terbangun kembali dan melihat sebuah pemandangan yang sungguh mengerikan. Aku bertatapan langsung dengan sosok yang mengenakan kerudung hitam dan topeng biru tua gelap tanpa hidung ataupun mulut. Sosok itu menatap lekat ke arahku. Sosok tersebut juga meneteskan cairan kehitaman dari lubang matanya. Aku meraih kamera di saku mantel di dekatku dan memotretnya. Setelah memotretnya sosok tersebut menerjangku, berusaha merobek dadaku untuk mengambil paru-paruku. Aku menghentikannya dengan menendang mukanya dengan telak. Aku berlari keluar, sebelumnya aku meraih dompetku. Aku akan membutuhkan uang. Aku kabur dari rumah Edwin di tengah malam buta. Aku akhirnya berhenti di hutan dekat dengan rumah Edwin untuk mengatur nafasku di atas sebuah batu besar.

Aku jatuh pingsan dan terbangun di rumah sakit. Dokterku memasuki ruangan. Dokter yang sama yang menanganiku sebelumnya. “Aku punya sebuah berita baik dan buruk untukmu, Mitch.” Dokter memulai pembicaraan. “Kabar baiknya dalah bahwa dirimu hanya mengalami cidera kecil, dan orang tuamu akan segera menjemputmu.” Lega sekali mendengarnya. “Kabar buruknya adalah bahwa saudaramu telah tewas dibunuh oleh… sesuatu. Maaf.”

Orang tuaku mengantar aku kembali ke rumah Edwin untuk mengambil barang-barang. Saat memasuki ruangan aku merasa trauma dan ngeri, namun berusaha untuk tetap tenang. Aku mengambil kamera lalu berhenti. Di lorong menuju kamarku, kulihat mayat Edwin dan sesuatu berukuran kecil tergeletak di sampingnya. Aku memungut benda kecil itu dan segera masuk ke dalam mobil tanpa membicarakan mayat Edwin. Kuperiksa benda kecil yang kupungut sebelumnya. Apa yang kulihat nyaris membuatku muntah. Aku menggenggam sebelah ginjalku yang hilang, tampaknya telah dimakan separuh, dengan cairan hitam yang melumurinya.
"Ayam Dalam Karung"
Retold : Yōichi

Seperti mayoritas orang jaman dulu, Andri adalah anak yang berasal dari keluarga biasa saja. Bapak dan ibunya berprofesi sebagai petani kecil. Sambil bertani, orangtua Andri juga beternak ayam.
Sekedar informasi, orang yang memelihara ayam pada jaman dulu itu biasa membiarkan ayamnya lepas di halaman. Saat sore menjelang malam, barulah ayam-ayam itu ditangkap untuk dimasukkan kedalam karung. Setelah itu, ayam-ayam tadi dimasukkan ke dalam kandang.

Suatu sore, Andri beserta adiknya diminta untuk menangkap ayam-ayam tersebut oleh sang Bapak. Tugas pun dibagi.
Sang adik mendapat tugas untuk menangkap induk ayam yang hanya berjumlah 3 ekor. Sedangkan Andri, mendapat tugas untuk menangkap piyik (anak ayam) yang jumlahnya lumayan banyak.

Setengah jam berlalu, akhirnya semua anak ayam beserta induknya itu sudah masuk ke dalam kandang.
Sewaktu Andri melipat karung yang dipakainya tadi, sayup-sayup ia mendengar suara anak ayam.

"Pik.. Pik.. Pik."

Dari suaranya, sepertinya itu bersumber dari balik pohon mangga di halaman rumah.
Andri pun menghampiri suara itu dan benar saja. Disana, ia mendapati 3 anak ayam yang belum ditangkap.

Pada awalnya, Andri merasa heran. Seingatnya, semua ayam sudah dihitung dan jumlahnya pun sudah pas.
Lalu, darimana asalnya 3 anak ayam yang ada di hadapannya ini?.
Andri tak ambil pusing, mengingat umurnya yang juga masih kecil. Ia menganggap ketiga anak ayam itu sebagai "rejeki".
Kemudian, ditangkaplah ketiga anak ayam tersebut dan segera dimasukkan kedalam karung.
Karung itu kemudian diangkat dan di sampirkan di bahunya sembari berjalan menuju kandang ayam.

Lama kelamaan, Andri merasa ada yang aneh. Ia merasa, karung yang dibawanya itu semakin berat dan bertambah berat. Seharusnya karung yang berisi 3 anak ayam itu tidak seberat ini, pikirnya.
Kemudian, sayup-sayup ia mendengar bisikan dengan suara yang parau.

"Enak.. Enak.. Enak."

Suara itu berasal dari dalam karung yang sedang dibawanya tadi.
Reflek, Andri pun langsung melemparkan karung itu ke tanah.

Dari dalam karung, keluarlah 3 butir kelapa yang warnanya sudah menghitam. Kelapa-kelapa itu memiliki kulit yang sudah mengkerut seperti mengering.
Namun yang paling menyeramkan adalah, ketiga kelapa itu masing-masing memiliki 3 buah lubang hitam.
Ketiga lubang itu berbentuk bulat. Terlihat seperti sepasang mata dan sebuah mulut. Kelapa itu juga memiliki beberapa goresan yang berbentuk seperti wajah, tapi tidak begitu jelas. Mungkin seperti dipahat.
Dari lubang yang terlihat seperti mulut itu, ketiga kelapa tadi berbisik dengan suara parau.

"Enak.. Enak.. Enak.. Tolong gendong saya lagi."

Andri langsung berlari ketakutan ke dalam rumah. Saat ia kembali bersama Bapaknya, ketiga kelapa itu sudah hilang.
[end]
Apakah kamu pernah dengar kalau kita punya kembaran gaib? Adapun cara untuk melihat kembaran gaib kamu adalah sebagai berikut :

1. cabut 7 helai rambut kepala.

2. Ambil 7 potongan kuku tangan atau kaki.

3. Dan kamu taruh semua di sehelai kain putih (apa aja, yg penting putih).

4. Langkah selanjutnya gulung kain putih yang ada isinya tadi.

5. Ambil buah jeruk purut, satu saja, kamu peras sampe habis.

6. Dari air perasan itu kamu tetesin di gulungan kain putih tersebut.

7. Gulungan kain itu kamu taruh ditaman atau halaman rumah, dimana saja
yang penting deket pager rmh, kalo bisa jangan ketauan orang lain, dan
gak perlu ditanam taruh saja diantara tumbuhan di luar.

8. Tunggu saja sampai 7 hari, nanti kembaran datang atau tidak dan tidak
akan sampai malam kedelapan. Dia bisa muncul dimana saja, yakin itu
tidak mengganggu, hanya muncul sepintas, biasanya kembaran itu meniru
apa yang sudah pernah kita kerjakan sebelumnya atau yang lagi kita
kerjakan saat ini, Yakinlah dia tidak bisa diliat sama orang lain, karena
yang bisa lihat cuma kita sendiri.

Selamat mencoba di rumah. Ingat.! Resiko di tanggung sendiri.

Spongebob Squarepants, ya siapa yang tidak tahu kartun yang satu ini, dari cerita nya yang lucu dan juga aksi para karakter nya yang kadang lucu tapi terkesan spontan, namun tahukah anda bahwa ada 1 episode dari spongebob squarepants yang dilarang tayang oleh nickelodeon?

Red Mist, merupakan salah satu episode yang paling sering dibahas, baik di forum-forum internet (KasKus) dan bahkan di situs Fans Spongebob (Spongefan.wikia.com). Episode ini banyak dibahas karena di situs spongefan.wikia.com, episode ini disebutkan di web nya, namun deskripsi tentang episode ini sudah dihapus oleh Nickelodeon, sebenarnya Episode ini bukanlah episode resmi, melainkan sebuah fanfict (buatan fans). Namun, yang jadi masalah adalah, sang pembuat fanfict ini ternyata diketahui adalah seorang Pembunuh berantai yang memang dicari-cari polisi di Skotlandia.

Pihak kepolisian pun mencari-cari orang itu dan ditemukan sebuah tape bertuliskan Red Mist.

Setelah mengetahuinya, pihak Nickelodeon pun segera melakukan pencarian dan penghapusan video ini, karena telah menyebar di dunia maya dan dianggap dapat mempengaruhi mental orang yang menonton nya.
Sampai mempengaruhi mental? iya, karena suasana yang ditampilkan Red Mist sama seperti lagu Gloomy Sunday, dimana jika kita mendengar lagu itu, dapat mempengaruhi kondisi psikis tubuh kita dan bahkan dapat membuat kita melakukan bunuh diri. Red Mist juga sama, dimana suasana yang ditampilkan merupakan suasana traumatic gore berkat efek video nya yang dapat mempengaruhi otak dan kejiwaan kita.

Terus bagaimana cerita Red Mist?
Red Mist bercerita mengenai Squidward yang sedang berlatih klarinet karena dia akan mengadakan resital klarinet solo keesokan harinya, namun spongebob dan patrick mengganggunya dengan bermain dan ebrisik di depan rumahnya, karena kesal, Squidward pun menyuruh spongebob dan squidward untuk diam, lalu dia melanjutkan latihan nya.

Saat ingin berlatih lagi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Squidward. Squidward pun membuka kan pintu, dan ternyata ada seseorang berpakaian adat Skotlandia berdiri di depan rumahnya, karena merasa terganggu, Squidward pun menutup pintu rumahnya, dan setelah itu, pria itu kembali mengetuk pintu rumah Squidward sampai berkali-kali, karena Squidward kesal, dia pun membentak orang itu, lalu orang itu berkata ‘THE RED MIST IS COMING’, Squidward pun ketakutan dan langsung latri masuk ke kamarnya, dan disinilah teknik pengganggu mental dimulai.
Disaat sedang berlatih klarinet, tiba-tiba scene berubah menjadi warna merah darah, dan lalu mata Squidward berubah menjadi merah, yang ternyata sengaja dibuat demikian untuk tujuan khusus, yaitu agar si penonton merasa takut yang mendalam karena suasana gambar (video) yang ditampilkan selaras dengan (audio) yang terkesan menyeramkan namun secara perlahan.

Lalu, disaat Squidward mengadakan konser di keesokan harinya, Scene pengganggu itu muncul lagi, yaitu mata Squidward berwarna merah namun dengan ekspresi sedih, dan para penonton juga bermata merah. Penonton pun kesal karena permainan Squidward dan Squidward pun pulang ke rumah dengan suasana sedih.
Di tengah perjalanan sang pembuat video pun menampilkan lagi teknik pengendalian jiwa, yaitu menampilkan adegan squidward dengan muka sedih nya sedang dalam perjalanan dan adegan itu berlangsung terulang-ulang, sehingga membuat si penonton merasa hanyut dan masuk ke dalam suasana hening tersebut, dan disaat inilah dimana pikiran kita dikendalikan oleh audio dan visual yang ada.

Saat sampai rumah, Squidward pun termenung dan teknik pengendalian jiwa yang ditampilkan adegan sebelumnya terjadi lagi, tapi kali ini ditambah dengan efek gambar yang sedikit demi sedikit bergoyang keras, ini bertujuan untuk mentidak stabilkan emosi kita karena sebelumnya otak dan jiwa kita telah dikendalikan oleh video tersebut.

Lalu di adegan sebelumnya, ada tirai, dan muncul kepala Squidward secara perlahan, dia pun bermuka sedih dan mengeluarkan darah dari matanya, suasana menjadi hening dan terlihat depresi yang luar biasa yang mengendalikan emosi kita.

Dan suara berisik seperti teriakan orang terdengar keras yang mungkin agak sedikit mengganggu.
Dan setelah itu, Squidward mengambil pistol, dan gambar menjadi seperti ditambah efek gambar yang menampilkan ketegangan yang luar biasa, lalu Squidward menarik pelatuk pistol di kepalanya, dan dia pun bunuh diri. Itulah mengapa Red Mist juga sering disebut sebagai episode Squidward Suicide.

THE RAKE



Kali ini adalah cerita salah satu Urban Legend, The Rake. Makhluk ini merupakan sejenis manusia, dengan kuku tajam, kurus, dan kulitnya berwarna abu-abu. Diceritakan, makhluk ini menghantui korbannya dengan cara duduk di ujung spring bed korbannya pada tengah malam dan menunggu korbannya bangun.
--------------------------------------------------------------
Musim panas tahun 2003, kejadian aneh terjadi di Amerika bagian timur laut, makhluk seperti manusia menarik perhatian media lokal sebelum pemadaman listrik di adakan. Begitu sedikit sekali informasi yang tersisa, beberapa akun online ataupun yang tertulis mengenai makhluk itu hilang atau di hapus.

Terutama terfokus pada pedesaan di New York dan juga terdengar di Idaho, saksi menyatakan diri untuk menceritakan tentang kesaksian mereka dengan makhluk yang tak diketahui tersebut. Emosi yang muncul dari trauma level ketakutan dan tak merasa nyaman, hingga perasaan ingin tahu. Meskipun cerita mereka tak terekam atau tertulis, tetapi ingatan mengenai hal itu tak dapat dilupakan. Beberapa orang yang terlibat mulai mencari jawaban mengenai makhluk itu pada tahun itu.

Pada awal tahun 2006, mereka mendapatkan sekitar dua lusin dokumen dengan tanggal kejadian antara abad ke 12 hingga sekarang, mencangkup 4 benua. Pada setiap kasus, ceritanya hampir mirip. Aku sudah menghubungi member dari anggota ini
dan bisa mendapatkan beberapa kutipan dari buku mereka.


A Suicide Note : 1964
Sesaat aku menyiapkan diri untuk mengambil nyawaku. Aku merasa perlu untuk meredakan rasa bersalah atau sakit yang kulakukan dalam aksi ini. Ini bukan kesalahan siapapun selain dia. Pertama kalinya aku terbangun dan merasakan keberadaannya. Dan saat aku terbangun, aku melihat sosoknya. Kemudian lagi, aku terbangun dan mendengar suaranya, dan melihat matanya. Aku tak bisa tidur, merasa ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi saat aku terbangun selanjutnya. Aku tak bisa bangun lagi. Selamat tinggal.

Ditemukan dalam kotak kayu yang sama terdapat 2 buah amplop kosong yang dikirimkan untuk William dan Rose, dan satu surat pribadi tanpa amplop:
Sayangku Linnie,
Aku berdoa untukmu. Dia mengucapkan namamu.

A Journal Entry (translate dari bahasa Spanyol) : 1880
Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku melihat matanya ketika aku menutup mataku. Matanya kosong. Hitam pekat. Melihatku dan serasa menusukku. Tangannya yang basah dengan darah. Aku tak akan tidur. Suaranya.. (tulisan yang tak dapat dipahami)

A Mariners Log : 1691

â??Dia datang dalam tidurku. Dari kaku tempat tidurku aku merasakan sensasi. Dia mengambil segalanya. Kita harus kembali ke Inggris. Kita tak seharusnya kesini lagi atas permintaan The Rake.

Dari Seorang Saksi : 2006
Tiga tahun lalu, aku baru saja kembali liburan dari Air Terjun Niagara dengan keluargaku pada tanggal 4 Juli. Kami sangat kelelahan setelah hari yang panjang dalam perjalanan. Jadi aku dan Suamiku menggendong anak-anak ke tempat tidur dan segera beristirahat.

Sekitar pukul 4, aku terbangun dan berpikir bahwa suamiku pergi ke toilet. Aku mengambil kesempatan ini dengan mengambil kembali selimut, dan ternyata aku membangunkan dia yang tertidur di sampingku. Aku minta maaf padanya dan mengatakan padanya bahwa kupikir dia pergi ke toilet. Kemudian ia beralih menghadap padaku dan menekuk kakinya
dengan cepat dari samping tempat tidur kearahku hingga aku hampir terjatuh dari tempat tidur. Dia kemudiam memelukku dan tak berkata apapun.

Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku dapat melihat apa yang menyebabkan reaksi kaki suamiku. Pada kaki ranjang, sesuatu duduk dan melihat kami, nampak makhluk telanjang, atau mungkin anjing tanpa bulu yang besar. Posisi tubuhnya sangat mengganggu dan tidak natural. Seperti layaknya tertubruk sebuah mobil atau semacamnya. Pada poin ini aku merasa kalau kami seharusnya menolong dia.

Suamiku memperhatikan tangan dan kakinya, tertekuk dengan posisi aneh, sesekali suamiku melirikku dan kemudian melihat makhluk itu lagi.

Dalam situasi kebingungan, makhluk itu merangkak memutari sisi tempat tidur, dan kemudian dengan cepat meloncat diatas
suamiku. Makhluk itu diam selama sekitar 30 menit (atau mungkin 5 menit, karena sepertinya hanya sebentar) dan hanya melihat suamiku. Makhluk itu kemudian menaruh tangannya pada lutut suamiku dan kemudian berlari keluar kamar, menuju kamar anak-anak. Aku menjerit dan berlari menyalakan lampu, berharap menghentikan dia sebelum menyakiti anak-anak. Ketika aku berada di lorong, cahaya dari kamar kami cukup untuk melihatnya berjongkok dan membungkuk sekitar 10 meter. Dia berbalik dan melihat langsung kearahku, berlumuran darah. Aku menekan saklar yang ada di tembok untuk menyalakan lampu dan melihat putriku Clara.

Makhluk itu berlari menuruni tangga sementara aku dan suamiku berlari untuk menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan berkata hanya sekali dalam hidupnya yang singkat. Dia bilang Dia adalah The Rake.
Suamiku menyetir mobilnya melewati danau malam itu, mengantar secepatnya putri kami ke rumah sakit. Tetapi, putriku tak selamat.

Karena kota kecil, berita tersebar dengan cepat. Polisi sangat membantu saat itu, dan koran lokal pun tertarik. Meski begitu, kisah kami tak pernah dicetak ataupun di tayangkan di televisi.

Dalam beberapa bulan, putraku Justin dan aku tinggal di hotel dekat rumah orang tuaku. Setelah memutuskan untuk pulang kerumah, aku mulai mencari jawaban sendiri. Aku tak sengaja menemukan seseorang di kota sebelah dengan cerita yang sama. Kami saling kontak dan mulai membicarakan tentang pengalaman kami. Dia tahu tentang dua orang lainnya di New York yang juga telah melihat makhluk yang kita sebut The Rake.

Akhirnya membuat empat dari kami menghabiskan dua tahun yang berat dalam mencari informasi di internet dan surat tertulis yang kemudian kami percaya sebagai cerita The Rake. Tak ada satupun yang menjelaskan secara detail, sejarahnya maupun kelanjutannya. Satu jurnal yang memiliki entri mengenai makhluk itu pada tiga halaman pertama, dan tak menyebutnya lagi. Catatan Kapal tak menjelaskan apapun, tertulis hanya mereka harus meninggalkan The Rake. Itu adalah entri terakhir dalam catatan.

Terdapat banyak cerita dimana makhluk itu muncul pada beberapa seri cerita pada orang yang sama. Beberapa orang juga disebutkan, putriku juga disebutkan. Ini membuat kami berpikir bahwa The Rake sudah menemui kami semua sebelum terakhir kali makhluk itu muncul.

Aku memasang perekam di dekat tempat tidurku dan membiarkan merekam semalaman, setiap malam, dalam waktu 2 minggu. Dengan bosan aku melihat suaraku berguling di tempat tidur setiap hari. Pada akhir minggu ke dua, aku sudah terbiasa mendengar suara sesekali saat tertidur dan mendengar rekaman dengan kecepatan 8x dari kecepatan normal (ini masih terjadi hampir setiap satu jam setiap hari).

Pada hari pertama di minggu ke tiga, kupikir aku mendengar sesuatu yang lain. Yang aku dengar adalah suara melengking. Itu adalah The Rake. Aku tak bisa mendengarnya cukup lama untuk dapat memulai mengartikannya. Aku belum memperlihatkannya pada seseorang. Yang kutahu aku pernah mendengarnya sebelumnya, dan aku percaya bahwa ia bicara sesuatu ketika berada di depan suamiku. Aku tak dapat mengingat mendengar sesuatu saat itu, tetapi rekaman suara itu membuatku kembali pada saat itu.

Berpikir bahwa aku kehilangan putriku membuatku sangat sedih.

Aku sudah tak pernah melihat The Rake sejak dia merusak hidupku, tetapi aku tahu dia ada di kamar sementara aku tidur. Aku tahu dan takut jika suatu malam aku terbangun melihat dia sedang melihatku.

(Tambahan)
Ini adalah pengalamanku sendiri: Lihat gambar pada google, cari dengan kata The Rake dan lihat gambar makhluk seperti manusia dan sebuah foto dari berita dengan kata BERWICK pada bawah layar. Suatu pagi, aku terbangun sangat pagi untuk pergi ke sekolah. Aku tinggal di kota yang agak jauh dari perhentian Bus karena aku suka sekolah di kota lain. Anyways, saat itu gelap, dan ayahku sedang menyetir mobil melalui Highway 90 dan kami bergumam melihat tujuh mobil polisi lokal dan empat truk militer yang diisi oleh marinir, dimana kami dapat melihat mereka menuruni truk dan berlari menuju hutan. Disana juga nampak sebuah lampu sorot portabel yang besar menerangi hutan, sepertinya mereka mencoba untuk mencari sesuatu. Setiap mariner dilengkapi yang nampak sepertinya Assault Rifle dan sepertinya mereka terburu- buru. Polisi menghentikan kami, bertanya tentang apa urusan kami di area ini, dan berkata untuk segera pergi dari sini. Kami melakukan apa yang polisi itu katakan, dan beberapa hari kemudian, â??Monster of Berwickâ?? muncul di berita. Tampaknya berita tentang Pemadaman listrik dalam sehari telah diadakan. Tak ada yang tahu dimana keberadaan The Rake, dan aku yakin aku tak mau tahu. Beberapa orang percaya bahwa The Rake dan Slenderman, ataupun Der Gromann itu berhubungan.


‘Klak!’

“Hei! Itu coklat milikku!” teriak anak laki-laki berbadan kurus dan memakai kacamata, Joan.

“Salahkan saja dirimu yang membuat kita tersesat di hutan selama dua hari. Aku tidak mengerti mengapa ibu memberiku adik seperti dirimu.” Sahut anak laki-laki lainnya—Andrian—yang berbadan lebih besar dan tinggi dengan rambut model cepak dan membawa ransel hijau lumut di punggungnya. Mulutnya kembali mengunyah coklat batangan setelah ia menyelesaikan kalimatnya.

Joan merengut, pandangannya dialihkan ke arah tanah.

“Maaf … ini semua karena rasa penasaran yang menang dari kepatuhan akan peringatan ayah dan ibu. Aku sendiri—“ suaranya terhenti seketika. Ia melihat ke arah batu besar di hadapan mereka. Batu besar yang sekiranya sudah mereka lewati tiga kali sejak kemarin.

“Sial!” seru Andrian, yang sepertinya satu pikiran dengan Joan. “Hutan apa sebenarnya ini! Apakah kita sudah pindah dari bumi dalam waktu 48 jam, hah?” Andrian tak kuasa menahan emosinya. Perut lapar dengan persediaan makanan yang semakin menipis. Hutan aneh yang seakan tak ada jalan keluar. Semua berpadu dalam keharmonisan emosi yang membuat dirinya geram. Konyol, hanya itulah yang ia pikirkan. Sebagai anak yang selalu mendapat beasiswa di sekolahnya, ia membenci hal-hal irasional.

Mereka terus berjalan, dengan bekal kompas yang sepertinya rusak. Andrian memeriksa kembali handphonenya yang tidak menunjukkan tanda-tanda kepemilikan sinyal. Benar-benar beruntung, batin Andrian.

Joan melihat ke sekitar. Hanya ada pohon-pohon tinggi, bebatuan besar, dan tanah yang dipijaknya. Ia bahkan tidak mengetahui jenis-jenis dari pohon besar itu. Sesungguhnya, Joan dan Andrian bergabung dengan klub pecinta alam, tapi bahkan mereka tidak mengetahui, alam apa yang sekarang sedang mereka pijak.
Ini memang kesalahan besar, pikir Joan. Seharusnya ia tidak menyepelekan nasihat orang tuanya. Seharusnya ia juga tidak memaksa Andrian menuruti keinginan di hari ulang tahunnya itu. Yeah, kemarin adalah hari ulang tahun Joan.

Joan menyesal karena telah membohongi orang tuanya. Ia tahu, dirinya adalah anak paling nakal sejagat raya. Ia berkata akan mengikuti kegiatan dari klub pecinta alam di sekolah mereka, namun pada kenyataannya, kegiatan itu tidak sepenuhnya benar. Ia hanya ingin pergi ke tempat yang seumur hidupnya selalu dilarang oleh orang tuanya. Tempat itu bernama “Hutan Lupa”. Rumor hanyalah rumor, pikir Joan. Belum tentu rumor yang dikatakan orang lain adalah benar. Untuk alasan itu, ia membuktikannya sendiri.

Kakak beradik itu berjalan tanpa tahu arah. Joan beberapa kali meminta untuk beristirahat dikarenakan punggungnya terasa sakit.
“Kau sudah membawa peralatan paling ringan!” bentak Andrian. “Jangan manja, lihat saja tas punggungku, ukurannya 3 kali lipat dibandingkan kau.” Andrian berputar untuk menunjukkan tas berisi peralatan kemah, termasuk tenda dan alas tidur. Terlihat seperti punuk unta, pikir Joan menahan tawa. Tidak mungkin ia tertawa. Tidak setelah ia berkali-kali membuat ulah yang melibatkan Andrian dan membuatnya kerepotan.

“Tunggu!” raut wajah Joan terlihat serius sekarang. “Aku mendengar sesuatu … seperti … air?” Joan sendiri meragukan pendengarannya, namun di hutan yang terasa semakin gelap ini, panca indra adalah senjata utama untuk bertahan.

Joan mulai berlari, mencari di mana titik suara tersebut kian terdengar, Andrian juga secara tak sadar mengikuti Joan.
Mereka terus berlari, tanpa berbicara sepatah kata pun, hingga pemandangan menyajikan sebuah danau.

Danau biru, dengan air terjun di sisinya. Bebatuan besar dan … beberapa sosok yang membuat kedua kakak beradik itu menelan ludah.

Kakak beradik itu berhenti serentak, Joan tertegun, dan bergerak mundur. Seketika itu pula, sosok-sosok tadi melihat ke arah mereka.
Bagi Joan, sosok itu tampak seperti putri duyung—dengan tubuh bagian kepala hingga perut yang menyerupai sosok wanita berambut panjang serta tubuh bagian bawah yang menyerupai ekor ikan berbias cahaya sehingga menimbulkan kemilau pelangi di sisiknya.

Namun Joan menyadari, ada yang aneh dari aura mereka. Tepatnya, raut wajah mereka yang misterius. Sementara di belakang Joan, Andrian mulai maju perlahan.

Salah satu dari putri duyung tadi, mulai membuka mulutnya, mengeluarkan nyanyian yang merdu. Sangat merdu dan indah. Suara itu membuat Joan dan Andrian terpana, mereka mulai bergerak maju.

Joan dan Andrian seakan tidak sadar dengan pergerakan mereka. Terutama Joan, ia tidak sadar bahwa ada akar besar yang mencuat dari tanah. Joan maju perlahan, namun akar besar itu membuatnya tersandung dan jatuh.

Joan yang tersungkur mencium tanah, mendongakkan kepala dan membetulkan letak kacamatanya. Kesadarannya mulai kembali, ia tahu sebuah kisah tentang putri duyung yang membuatnya lekas menutup telinga.

“HEY! ANDRIAN! SADAR!” Joan berteriak agar Andrian tidak terus berjalan dengan tatapan kosong ke arah para putri duyung tadi. Ia berusaha bangkit sambil tetap menutup telinga. Sangat sulit, sampai akhirnya ia berhasil. Segera ia berusaha berlari ke arah Andrian, mencoba untuk menarik saudaranya kembali, namun ia menyadari bahwa separuh tubuh Andrian sudah berada di dalam air danau.

“Sial!” pekiknya, saat melihat salah satu dari putri duyung tadi menghampiri Andrian.

Putri duyung yang sedari tadi bernyanyi kini sudah menghentikan nyanyiannya, dan ikut menghampiri tubuh Andrian yang separuh sadar.

Sementara putri duyung yang sudah berada tepat di hadapan Andrian, meraih tubuh Andrian, dan memeluknya. Tak lama, putri duyung tadi tersenyum, memperlihatkan gigi-gigi runcing dan lekas menggigit leher Andrian.

“Orghhh!” Andrian seakan kembali sadar, ia mencoba bergerak saat menyadari sudah ada empat putri duyung yang mengepungnya.

Joan merasa kakinya sangat lemas. Ia mundur perlahan dan berlari menjauh dari danau tadi. Tak sadar, air matanya perlahan menetes. Joan terus berlari, dan beberapa kali terjatuh karena tersandung akar pohon atau bebatuan. Ia berlari. Terus berlari tanpa arah, hanya mengandalkan instingnya.

Sampai instingnya membawa tubuhnya ke perbatasan hutan, di pinggir jalan raya.

“Aku selamat!” teriaknya senang diiringi rasa bersalah. Ia mengenal jalan raya ini. Tidak jauh dari jalan raya akan ada terminal bus, dan dirinya bisa sampai di rumah dengan selamat. Yeah, hanya dia yang selamat.

***

Selama di dalam bus, Joan berpikir keras. Ia tidak tahu bagaimana cara menyampaikan kejadian mengerikan yang menimpa saudaranya itu. Orang tuanya pasti akan marah besar, terlebih kecewa karena dibohongi. Hukuman urusan belakangan, pikir Joan. Ia harus memberi tahu rahasia “Hutan Lupa” kepada masyarakat.
Joan bersiap untuk berdiri dari duduknya. Pemberhentian di depan kompleks dirinya tinggal sudah dekat.

***

Joan berdiri di depan pintu rumahnya, menekan bel berkali-kali, namun tidak ada jawaban. ‘Apakah mereka sedang ada urusan?’ batin Joan, menenangkan diri.

Hari sudah malam dan lampu rumah menyala terang. Mungkinkah orang tua Joan belum pulang? Joan kerap menekan bel sampai terdengar bunyi ‘Klek’ dari gagang pintu yang diputar.

Adalah ayahnya yang menyambut Joan dengan wajah bingung.

“Maaf, ada keperluan apa?” tanya laki-laki berambut putih yang menggunakan piama warna putih.

“Apa yang kau katakan, Dad? Aku tahu kau akan marah soal ini, tapi setidaknya biarkan aku memberi penjelasan …,” Joan tergagap saat mendapati tingkah laku aneh dari ayahnya.

“Siapa itu, Sayang?” tanya seorang wanita yang juga memakai piama tidur berwarna putih. Ia berjalan mendekat ke pintu.

“Entahlah, anak ini … hei! Siapa tadi yang kau panggil Dad, hah? Apa kau sudah gila?”

Joan tidak bisa menyembunyikan kekalutan di wajahnya. “Tapi … hei, Mom, Dad, ini aku, Joan, putra kalian!”

“Kau menghina kami, hah? Apa kau mengejek aku dan istriku karena tidak mempunyai seorang anak pun di usia setua ini? Persetan kau gelandangan! Pergi sana!” itu ucapan terakhir dari pria yang dipanggil Dad oleh Joan, sebelum ia membanting pintunya.

Pintu terbuka lagi, menampakkan wajah wanita berbalut piama tadi. “Sebaiknya kau cepat pergi, dia memang agak sensitif akhir-akhir ini. Cepatlah, sebelum dia memanggil polisi,” ucapnya sebelum menutup pintu kembali.

Joan tidak bisa berkata-kata. Ia bingung, takut, sekaligus kalut. Terlebih ia harus mencari cara sekarang. Mencari cara agar ia bisa memberitahu kepada dunia bahwa legenda dari “Hutan Lupa” itu benar adanya. Bahwa jika seseorang bisa kembali dengan selamat dari hutan itu, maka orang tersebut akan menghilang dari ingatan semua orang yang dia kenal. Dengan kata lain, dilupakan.

Sekarang Joan hanya berpikir untuk mencari cara memberi tahu ke semua orang tentang realita dari “Hutan Lupa” itu.
Namun sekarang ia bingung. Ia mencoba berpikir, apa rahasia dari “Hutan Lupa” itu? Apa yang membuat orang lain dilupakan?

"Lagipula, mengapa aku pergi ke hutan itu, sendirian?" kini Joan mulai berbicara sendiri.


A Message from your Personal Demons

Halo, sayangku. Kau tidak tahu siapa diriku, namun aku tahu siapa dirimu. Aku adalah salah satu dari tiga iblis yang selalu menyertaimu sejak kau lahir. Beberapa orang di dunia ditakdirkan untuk menjadi orang besar, ditakdirkan untuk bahagia, menikmati hidup nan menjanjikan.
Kau? Sayangnya, bukanlah bagian dari mereka, adalah tugas kami untuk menjamin hal tersebut.

Siapa sebenarnya kami? Oh maaf atas ketidaksopanan ini. Ijinkan aku sebagai wakil untuk memperkenalkan kami:
Kehinaan adalah adikku, iblis pada pundak kirimu. Kehinaan berbisik dan meyakinkan bahwa kau adalah orang aneh, sinting. Dia mengatakan bahwa kau tidaklah normal; bahwa dirimu adalah sumber malapetaka, sosok yang tak pernah bisa diterima oleh sekitar. Dia yang mengatakan dan meyakinkan dirimu, bahwa kau tidak lebih dari seonggok sampah. Berterima kasihlah padanya karena telah membuatmu membenci diri sendiri.

Ketakutan duduk di atas pundak kananmu. Dia adalah kakakku, umurnya sama tuanya dengan kata kehidupan itu sendiri. Ketakutan mengisi setiap sudut tergelap dalam dirimu dengan monster dan hantu tak kasat mata. Dia yang mengubah setiap orang asing di jalanan menjadi sosok pembunuh dalam pikiranmu. Dia yang mengenalkanmu pada “kenyataan” bahwa ada entitas mengerikan yang meringkuk di balik jubah kegelapan. Ketakutan jugalah yang mencegahmu untuk mengungkapkan isi hati pada sosok pujaan. Dia yang meyakinkanmu untuk tidak pernah mencoba sehingga akhirnya kau jatuh pada jurang kegagalan tak berdasar. Ketakutanlah yang membuatmu membangun penjara bagi dirimu sendiri.

Lantas, siapakah aku?

Aku adalah iblis paling mengerikan yang ada dalam dirimu, namun kau menerimaku sebagai sosok sahabat. Kau berpaling padaku saat tak ada lagi yang tersisa, selalu, karena aku hidup dalam hatimu, jiwamu. Akulah sosok yang memaksamu untuk tetap bertahan dan memikul semua beban hidup. Sosok yang membuat siksaanmu menjadi berkepanjangan dan abadi

Salam penuh sayang,

Harapan.

Help Me
Di malam yang dingin di bulan Desember, ada seorang remaja yang sedang mengasuh 2 anak kecil. Mereka adaah Taylor yang berumur 7 tahun dan Selena yang berumur 6 tahun. Orang tua mereka sedang menonton bioskop dan meninggalkan mereka sendiri di rumah. Pukul 9 malam, tiba-tiba telepon berdering.
Kathy mengangkatnya dan hanya mendengar suara jeritan. "Tolong aku!! Tolong aku!!" Akhirnya Kathy menutup telepon itu dan hanya menganggap itu telepon iseng. 30 menit kemudian, telepon kembali berdering. Kathy menjawabnya dan lagi-lagi mendengar jeritan yang sama. "Seseorang, tolonglah aku!! Aku mohon!!"
Kathy mulai cemas. Taylor dan Selena pun mulai bertanya. Kathy bilang tidak perlu khawatir. 30 menit kemudian, Kathy menerima telepon lagi. Kali ini suaranya terdengar begitu menakutkan... "Tolong aku!! Tidakkah ada yang mau menolongku?" Kemudian telepon itu terputus. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Kathy memeluk mereka sangat erat. Mereka ketakutan.
Ketukan pintu terus terdengar, Kathy tahu itu bukan kedua orang tua anak-anak asuhnya, karena mereka akan kembali beberapa jam lagi. Lalu terdengar suara dari luar. "Tolong aku.... Tolong aku...." Kathy tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Tetapi akhirnya "Aku akan membiarkannya masuk. Dia membutuhkan bantuan." ujar Kathy.
Melewati tengah malam, kedua orang tua itu tiba di rumah. Mereka mendapatkan keadaan rumah mereka sunyi dan gelap. Mereka masuk ke dalam ruang tamu dan menyalakan lampu. Seketika itu juga mereka mendapatkan pemandangan yang begitu mengerikan.
Kathy dan kedua anak mereka telah terbunuh dengan tangan dan kaki yang terpotong-potong. Dan mereka mendapati dinding rumah mereka tertulis beberapa kata dengan darah.
Tulisan itu mengatakan "Tolong aku sebelum aku membunuh lagi. Aku tidak bisa mengontrol diriku."
Bumbu Masakan
Ada sebuah keluarga di Italia yang telah menerima paket kiriman dari seorang Bibi yang baru saja berimigrasi ke Amerika Serikat. Setelah membuka bungkusan paket, mereka telah menemukan botol berwarna hitam yang berisi bubuk. Secara otomatis mereka berpikir bahwa botol itu berisi rempah-rempah masakan, karena bibi adalah koki yang bekerja di salah satu hotel di Italia.
Mereka semua telah berpikir rempah bumbu yang ada di dalam botol adalah bumbu pasta seperti biasanya. Malam itu, ibu dari keluarga tersebut membuat saus pasta untuk hidangan makan malam dan menggunakan bumbu dari botol pemberian bibi, kali ini rasanya sangat unik namun sangat menggugah selera makan mereka.
Setelah mereka selesai makan malam, kemudian mereka mendapat kiriman surat dari pihak pos. Dan surat itu dikirim dari bibi. Mereka sangat senang dan berpikir, mungkin karena bumbu ini terlalu enak maka dia akan mengirimkannya lagi.
Saat itu, mereka mulai membuka amplop dan mengambil surat, surat itu bertuliskan:
"Dear my family, aku sungguh menyesal aku lupa mencantumkan surat ini ke dalam satu paket dan aku sungguh menyesal sekali selama aku berimigrasi ke Amerika aku tidak memberi kabar duka pada kalian bahwa paman kalian telah meninggal dua hari yang lalu, jenazahnya sudah di kremasi di sore hari. Dan aku mengirim abu jenazah pada kalian dalam botol dan aku mengirimkannya pada kalian untuk selalu mengingat paman kalian. Maaf jika surat ini telat. Aku sangat mencintai kalian, dari bibimu, Vionna!"
Uang jajan yang kurang dan rasa tidak tega menyusahkan orangtua menjadi alasan mengapa banyak pelajar yang nyambi bekerja. Nggak dipungkiri, mendapat uang dari hasil keringat sendiri rasanya memang puas2 gimana…gitu^^ Sayang, cari part-time job di Indonesia susahnya minta ampun… Jangankan part-time, yang full-time aja susahhh… Ups, jangan putus asa dulu, Teman. Berikut sedikit ‘pilihan karir’ yang bisa dicoba. Semangadh!!!

1.      Guru les privat
Modal : otak encer, telaten, komunikatif
Steps : untuk Teman mahasiswa, bisa daftar di lembaga les privat tertentu. Biasanya yang tahu lembaga2 beginian adalah mahasiswa jurusan Pendidikan. Bisa juga mengumpulkan beberapa teman dan mendirikan lembaga sendiri. Untuk Teman pelajar, bisa mulai dengan mengajar tetangga terdekat. Ibu2 yang punya anak seusia SD biasanya suka minta tolong ke tetangga (yang punya anak ‘gede’) untuk mengajari anaknya. Nah, di sinilah peluangmu, Teman. Apalagi kalau Teman dikenal pintar. Biasanya ‘promosi’ ortu (terutama Ibu) lebih ampuh untuk menarik ‘customer’.
2.      Penulis
Modal : skill menulis, pengetahuan luas, pantang menyerah
Steps : Teman bisa memilih menulis fiksi atau nonfiksi. Kalau fiksi, banyaklah baca berita dan sering2 mengirim artikel ke koran. Kalau nonfiksi, kirim cerpen ke majalah. Oiya, kalau memakai cara ini, Teman harus tahan banting. Jangan berharap sekali kirim langsung dimuat. Biasanya butuh berkali-kali sampai bisa ‘nangkring’ di media dan dapat honor lumayan.
3.      Pebisnis kecil-kecilan
Modal : ketrampilan komersial, kreativitas, tahan banting
Steps : Bisnis yang laris salah satunya adalah usaha aksesoris (pin, gantungan kunci, dll). Teman bisa membuat dan mengedarkannya ke teman2 sekelas. Banyak lho peminatnya, apalagi kalau produk Teman murah dan menarik. Selain itu, usaha jasa IT juga berpotensi. Teman2 yang jago IT bisa menawarkan jasa membuat slide presentasi, desain website dan majalah sekolah, atau sekedar mengetikkan makalah. Kalau rajin promosi, konsumennya bisa juga merambah ke guru dan wali murid.
4.      Karyawan toko
Modal : skill yang sesuai, bisa bagi waktu
Steps : Karyawan di sini juga meliputi operator warnet, pelayan kafe, pramuniaga, dsb. Cari kerjaan model begini memang agak susah buat pelajar. Selain harus punya koneksi, juga mesti pintar2 membagi waktu sesuai shift kerja. Kebanyakan yang bekerja sseperti ini adalah para pelajar SMK dan mahasiswa.
5.      Award winner
Modal : menguasai bidang kompetisi tertentu, bermental juara
Steps : Teman harus rajin mengikuti lomba2 di bidang yang teman kuasai. Usahakan ikutilah kompetisi yang menyediakan hadiah uang tunai bagi pemenangnya. Biasanya yang paling sering adalah lomba karya ilmiah, essay, pidato, dll. Pengalaman pribadi, ada mantan senior yang dijuluki ‘Raja KIR’ karena sering memenangkan kompetisi karya ilmiah hingga mengumpulkan jutaan rupiah.
6.      Online advertiser
Modal : kuat ngenet berjam2, blog dan site menarik
Steps : cara mudah kalo gak mau berpeluh2 cari duit. Tinggal bikin blog atau website menarik lalu pasang iklan di situ (via Google Adsense, kumpulblogger, direct ads, dll). Selanjutnya tinggal menarik pengunjung sebanyak2nya agar meng-klik iklan sehingga Teman mendapat komisi. Sebulan sekali, tunggu saja cek pembayarannya. Jika Teman benar2 serius dalam usaha ini, bisa saja jadi online businessman beneran.
7.      Entertainer
Modal : good looking/camera face, skill seni hiburan (musik, model, dance, dsb)
Steps : bisa jadi model, pesinetron, atau paling enggak band yang manggung di kafe2. Untuk model dan pesinetron, mesti sering2 ikut casting, pemilihan cover girl, atau Miss xxx dan Putri yyy. Teman yang bakat musik, aktiflah ngeband dan berusaha manggung di manapun, biar cuma pensi sekolah. Sering2 ikut kompetisi biar makin banyak yang tahu, lama2 bisa diundang ke kafe2. Oiya, jadi penyiar radio juga bisa.
8.      Asisten dosen
Modal : otak encer, telaten mengajar, SKSD ke dosen
Steps : khusus mahasiswa… Biar pinter, gak semua mahasiswa bisa jadi asdos. Yang paling berpeluang tentu yang dikenal dekat oleh para dosen^^ Makanya, Teman rajinlah bertanya saat jam kuliah dan sebisa mungkin ‘promosikan’ kecerdasan Teman pada para dosen.
9.      Pegawai ortu
Modal : rasa berbakti yang amat sangat^^
Steps : kalau ortu Teman punya usaha dan lagi sibuk, coba tawarin untuk membantu. aga warung lah, antar barang pesanan, menggarap laporan, dll. Nggak hanya uang jajan, pahala pun akan bertambah^^
10.  Pekerja serabutan
Modal : sedia setiap saat, jaringan informasi luas
Steps : Dalam setahun, kadang ada even2 tertentu yang butuh banyak sukarelawan, terutama para muda. Misalnya jadi panitia acara kota, L.O. dadakan, atau apalah yang bagian gotong2^^. Selain itu ada momen2 tertentu yang sarat peluang bisnis semacam Valentine, bulan puasa, dll. Intinya, buka kuping selebar mungkin dan tangkap setiap peluang yang ada.

Kira2 itu saja. Menurut Teman2 lain bagaimana?

 



 10 Galaxy Terindah Di Jagad Raya





Teleskop HubbleSpace adalah kolaborasi antara NASA dengan European Space Agency yang sudah beroperasi selama 20 tahun tidak henti-hentinya mengambil foto-foto luar angkasa. HubbleSpace merupakan salah satu teleskop terbagus NASA. Para astronom pun memilih 10 foto galaksi terindah dari sekian banyak foto galaksi yang pernah diambil oleh teleskopo HubbleSpace ini.

Berikut adalah 10 foto Galaksi terindah di Jagad raya yang fotonya pernah diambil oleh Teleskop HubbleSpace :
1. The Sombrero Galaxy



 


2. The Ant Nebula


 3. Nebula NGC 2392



 4. Cat's Eye Nebula

 5. The Hourglass Nebula

6. Cone Nebula.


 7. The Perfect Storm

 8. Starry Night


 9. The glowering eyes

 10. The Trifid Nebula. A 'stellar nursery'









































Selasa, 19 Januari 2016

Yo creepylers Hari ini mimin akan membahas tentang jeff the killer :D
.
Apakah dia memang ada? Kenapa jeff mukanya putih? Apakah jeff tidaak pernah tidur? Dan pertanyaan lainnya akan dibahas dalam.
Creepypasta analisa… jeff the killer…
.
(sebelum masu lebih dalam, aku memberitahukan satu easteregg dari ff yang pernah kubuat tentang SmileFace origin, nama bibinya Anita. Ms Kate terinspirasi dan didedikasikan untuk Katy Robinson. Siapa dia? Jawabannya ada di postingan ini)
Wokeh,, pertama kita mulai dari. Asal usul jeff the killer, sebearnya creepypasta jeff the killer adalah salah satu creepypasta photo-related (yang terkenal lewat foto). Foto? Iya, foto. Seperti slenderman yang terkenal karena foto penampakannya. Jeff the killer juga terkenal karena fotonya.
Kalian pasti tidak yakin kalo foto jeff the killer yang beredar di internet itu hasil photo sop. Hyaps, memang benar,, tapi jangan langsung bungkus trus buang ke tempat sampah dulu. Dibalik foto itu terdapat cerita sebenarnya yang sungguh nge feels banget.
Bersumber dari situs 4chan, foto ini di upload oleh user bernama Katy Robinson. Spesifiknya pada tahun 2008, yang mimin tahu dari gadis itu adalah… DIA MENINGGAL BUNUH DIRI. Kenapa? Karena teman teman mereka sering membully Katy, sering mengganggunya sehingga Katy merasa frustasi. Dan bunuh diri.
Yeah,, kata go to sleep mungkin adalah pesan dari Katy Robinson… menurut admin,, dia lelah (dari teman teman yang selama ini membullynya). Dia ingin beristirahat….. untuk…….. selamanya….
.
Lanjoot,, ke cerita jeff the killer. Apakah jeff the killer yang sebenarnya bisa berada di dunia nyata?(bukan orang yang bercosplay, tapi sebagai orang yang memiliki kelainan mental yang sadis dan ingin membuuh)..
Jawabannya bisa jadi, hmmm coba kita lihat ressep untuk menjadi jeff the killer: 1)bully 2)pukulan di kepala 3)pemutih 4)alcohol 5)api 6)operasi plastik(hmm mungkin tahap ke enam bisa kita hilang kan)
Allright, apakah hal itu bisa berhasil? squint emotikon untuk sampai saat ini belum ada kasus seperti itu. Tapi coba dipikir pikirrrrrrrrrrrrrrr(kepanjangan oy huruf r nya)
Nomor satu bully, pembullian membuat sifat psikologis anak yang terbentuk cendarung berifat menutup diri dan memendam … umm maksudnya menyimpan dendam. Jadi ketika saatnya tiba orang yang dibully akan bertindak di luar atas normal yang dapat ditoleransi oleh manusia(ni mimin bilang apa sih?) singkatnya pembully an membentuk karakter psikologis korban menjadi…. Seorang psikopat
Nomor dua pukulan di kepala, nah kalo kalian pernah baca ceritanya jeff the killer kalian pasi tau. Randy menggunakan tongkat(entah tongkat besi dari pegangan kamarmandi kamarmandi atau yang dia bawa) untuk memukul jeff. Daaannn yaaa gitu. Namanya pukulan dikepala kalian pasti udah tahu akibatnya.
Lanjut ke nomor tiga pemutih pakaian. (kampvreting sekali kalo kalian belum baca ceritanya jeff the killer, lagian kenapa ga cari di google aja ceritanya) pemutih pakaian bersifat korrosif, dapat menimbulkan kerusakan serius pada kulit jika terkena dalam jumlah dn konsentrasi yang banyak. Kata mbah google, pemutih pakaian dapat mengakibatkan rasa terbakar yang sangat.
Nomor empat alcohol dan nomor lima api.mimin sengaja kasih satu baian nomor empat dan lima karena keduanya saling berikatan. Sebelumnya kulit jeff telah terkena pemutih pakaian, dan selanjutnya dia terbakar. Hmmm,, alcohol adalah bahan yang mudah terbakar. Dia berbeda dengan minyak tanah atau yang lainnya, alcohol sulit untuk dipadamkan jika terbakar. Alhasil kulit jeff kehilangan pigmennya, kulit jeff menjadi putih. Oh iya, rambutnya jeff yang coklat berubah menjadi hitam, itu mungkin juga efek dari hilangnya pigmen warna. … kenapa? Nah, jika kalian pernah melihat kulit orang yang pernah terbakar(spesifiknya yang sudah sembuh) agak berbeda dengan kulit yang normal kan? Ditambah efek pemutih pakaian dan voiliya… jadilah …
.
.
Nah, berdasarkan analisa di atas mimin ambil kesimpulan bahwa … jeff bisa saja muncul di dunia nyata. Tapi,, jika iya. Kalian melupakan beberapa hal.
Pertama, matanya jeff yang tidak bisa berkedip. Di beberapa versi cerita mengatakan jeff memotong kelopak matanya, atau membakar kelopak matanya. Supaya dia tidak bisa tertidur dan selalu melihat wajahnya yang “indah da senantiasa tersenyum”. Tapi si pembuat cerita jeff the killer lupa. Kalau ,,,,, mata yang tidak berkedip justrusangatlah berbahaya. Fungsi dari kelopak mata adalah untuk berkedip, berkedip berguna untuk membasahi mata dan melumasi mata dan menjaga mata supaya tidak kering. Jika hal itu tidak dilakukan, maka akan menyebabkan kebutaan.
.
.
Hyapss,, mungkin analisa mimin sampai di sini . dan untuk fans nya jeff the killer, mi
sebagai tambahan coba cari di google, its creativity not reality creepypasta. Nah, disitu beriskan pesan bahwa creepypasta (bisaa saja tidaknyata) dan jangan dibawa serius. (kalo di search lagi, juga ada berita pembunuhan oleh seorang remaja atas nama slenderman. )

min minta maaf kalo tersinggung. Rememember pesan mawar kuning “ its creativity not reality” . Jeff bisa saja berada di dunia nyata.
setelah share story tentang bloody painter mimin mau share tentang jeff the killer :D ,siapa sih jeff the killer?? mimin sih sbnarnya gk terllalu tau tapi intinya dia itu adalah psycopat gilaaa!!! hiii serem yak ,langsung aja baca di bawah ceritanya :D




PEMBUNUH MUKA RIANG MASIH BERKELIARAN
Setelah beberapa minggu terjadi beberapa kasus pembunuhan yang belum terungkap, pembunuh ini masih berkeliaran dan melkukan aksinya. Setelah beberapa bukti ditemukan, seorang anak laki laki yang selamat dari serangan pembunuh ini mengisahkan apa yang menimpanya.
“aku mengalami mimpi buruk dan tebangun di tengah malam” kata si anak, “aku melihat jendela terbuka, padahal sebelumnya aku yakin jendela terkunci sebelum tidur. Aku bangun dan kemudian menutupnya kembali dan kemudian aku kembali tidur. Namun kemudian aku merasakan perasaan aneh, seperti ada yang orang yang sedang mengincarku. Apa yang kulihat kemudian membuatku nyari melompat dari tempat tidur. Dalam remang remang aku melihat sepasang mata, mata ini aneh, tidak seperti biasanya,gelap dan tampak riang. Mata tersebut dibatasi warna hitam… dan sungguh membuatku ngeri mengingatnya. Saat itulah kemudian kulihat bagian mulutnya, sebuah bibir yang Nampak selalu tersenyum, senyum yang lebar, bahkan terlalu panjang dan lebar. Kemudian dia mengatakan sesuatu, namun apa yang dia katakan adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh orang gila, dengan nada yang bisa dilakukan hanya oleh orang gila saja”
“dia berkata, ‘tidurlah’, akupun berteriak. Dia mengambil sebuah pisau berusaha menusuk jantungku. Dia melompat ke ranjang, aku melawannya, berusaha menyingkirkan dia dariku. Saat itulah kemudian ayah masuk ke kamarku. Pria yang menyerangku melemparkan pisaunya dan mengenai bahu ayah. Mungkin dia akan menghabisi ayah juga jika salah satu tetangga tidak menghubungi polisi.
“mereka menuju parkiran, dan berlari menuju pintu. Pria itu berlari menuju ;lorong. Aku mendengar suara kaca pecah. Ketika aku keluar dari kamar, aku melihat jendela yang mengarah ke bagian belakang rumah telah rusak. Aku melihatnya menghilang menjauh. Aku dapat mengatakan padamu satu hal, aku tidak akan bisa melupakan wajah itu. wajah dingin itu, mata jahatnya, dan senyuman gila dan sinting itu. semuanya itu tidak akan pernah bisa pergi dari pikiranku”
.
Polisi masih mencari pria ini. jika ada yang melihat orang dengan deskripsi seperti diatas, hubungilah segera kantor polisi terdekat.
…………………….
Jeff dan keluarganya baru saja pindah ke sebuah lingkungan baru. Ayahnya mendapat promosi, dan mereka berpikir akan lebih baik jika mereka pindah ke lingkungan “mahal” tu. Jeff dan saudaranya Liu tidak bisa protes. Siapa yang tidak menyukai rumah baru dan lebih bagus? Ketika mereka sedang mengapak barang, salah satu tetangga mereka mendekat.
“hello” sapanya, “aku barbara; aku tinggal diseberang jalan dari tempat kalian. Well, aku hanya ingin memperkenalkan diriku dan mengenalkan kalian kepada anakku.” Dia berbalik dan memanggil anaknya. “billy kemarilah, mereka adalah tetangga baru kita” billy mengatakan “Hi” dan kembali bermain di halamannya.
“well” kata ibu jeff, “namaku Margaret, dan ini suamiku peter, dan dua putra kami; jeff dan liu” mereka saling berkenalan, kemudian Barbara mengundang mereka menghadiri pesta ulang tahun anaknya. Jeff dan saudaranya sebenarnya akan menolak, namun kemudian ibunya mengatakan bahwa dengan senang hati mereka akan datang. Ketika jeff dan keluarganya selesai beres beres, jeff mendatangi ibunya.
“ibu kenapa kau mengundang kami agar datang ke sebuah pesta anak anak? Aku bukan seorang anak yang bodoh asal kau tahu”
“jeff” kata ibunya, “kita baru saja pindah, kita harus menunjukan sikap yang baik, niat baik untuk membaur, kita akan ke pesta itu, jangan membantah lagi” jeff hendak berkata lagi, namun mengurungkannya, dia tahu bahwa dia tidak akan mampu melakukan apa apa. Ketika ibunya telah memutuskan sesuatu, maka halt u tidak akan bisa dirubah lagi. Dia pergi ke kamarnya dan menuju ranjangnya. Dia duduk disana dan melihat atap kamar, tiba tiba dia merasakan perasaan aneh. Bukan rasa sakit, tapi…. Perasaan yang aneh. Dia anggap itu hanya sebuah perasaan tidak penting saja. Dia mendengar ibunya memanggil untuk mengangkut barang barangnya, diapun turun.
Keesokan harinya, jeff sedang berjalan mencari sarapan bersiap ntuk kesekolah. Ketika dia duduk sarapan, sekali lagi dia merasakan perasaan aneh itu. namun kali ini lebih kuat. Sedikit terasa sakit, namun kemudian dia mengabaikannya. Ketika dia dan liu selesai sarapan kemudian mereka menuju pemberhentian bus. Tiba tiba beberapa anak menggunakan skateboard melompat kea rah mereka, hanya beberapa senti dari tempat mereka berada. Jeff dan liu kaget “hey!! What the hell?”
Anak tersebut turn dari skateboard dan menoleh. Dia tampaknya sekitar setahun lebih muda dari jeff, mengenakan baju aeropstale dan blue jeans.
“well, well, well. Nampaknya kita dapat mainan baru” tiba tiba, dua anak lainnya muncul. Salah satunya sangat hitam sedangkan yang lainnya berbadan sangat besar. “ well, karena kalian baru disini, aku hendak mengenalkan diri, itu adalah keith” jeff dan liu melihat ke arah anak yang hitam. Dia berwajah sangat menyebalkan, yang membuat siapa saja yang melihatnya ingin menghajar. “dan dia adalah troy”. Mereka menoleh ke anak gemuk satunya.
Dan aku randy, sekarang aku perlu mengatakan bahwa bagi semua anak disini ada sedikit ongkos tambahan, kuharap kalian mengerti” lio berdiri hendak menghajar bangsat kecil ini, namun salah satu temannya kemudian mengeluarkan pisau. “tck tck tck…. Kuharap kalian akan lebih pengertian… namun sepertinya kalian lebih suka pake kekerasan eh?” anak itu berjalan mendekati liu, mengambil dompetnya. Jeff kemudian merasakannya lagi, kali ini sanat kuat, terasa membakar!. Dia berdiri, namun liu mengisyaratkannya agar tetap duduk. Jeff mengabaikannya dan menuju ke para bangsat kecil itu.
“dengar keparat kecil… kembalikan dompet saudaraku” randy memasukan dompet liu ke kantongnya dan mengeluarkan pisaunya sendiri.
“oh? Trus kamu mau ngapain?” begitu dia selesai bicara, jeff menghajar hidungnya. Begitu randy hendak membalas, jeff meraih pergelangan tangannya dan mematahkannya. Randy berteriak dan jeff mengambil pisau dari tangannya. Troy dan keith menyerang jeff, namun jeff terlalu cepat untuk mereka. Dia melemparkan randy, troy melayangkan pukulannya, jeff menunduk dan menikam tangannya. Keith menjatuhkan pisaunya dan berteriak. Troy kemudian maju, namun jeff bahakan tidak membutuhkan pisau untuk menghadapi keparat bangsat satu ini. dia hanya meninjunya di perut dan seketika dia roboh. Liu tidak bisa berkata apa apa, dia hanya melihat jeff dengan takjub.
“jeff bagamana kau?” hanya itu yang bisa dia aktakan. Mereka melihat busa datang dan tahu bahwa mereka akan dituduh sebagai pembuat gara gara, semua yang terjadi mereka harus menanggungnya sehingga mereka berlari menjauhi tempat itu. ketika mereka berlari mereka melihat sopir bus menghampiri randy dan teman temannya. Jeff dan liu tiba disekolah, mereka tidak berani mengatakan apa yang telah terjadi, mereka hanya duduk dan mendengarkan. Liu hanya berpikir bahwa jeff telah berhasil menghajar berandalan itu, namun jeff lain, dia menyadari sesuatu, sesuatu yang lebih dari yang liu tahu. Jeff tahu bahwa apa yang ia rasakan kini merupakan sesuatu yang menakutkan, ketika dia merasakan sensasi itu, dia merasakan betapa dahsyatnya hal tersebut, sebuah dorongan untuk melukai orang lain. Memang terdengar jahat, namun jeff tidak bisa menyangkal bahwa dia merasakan nikmat, senang. Dia merasakan bahwa perasaan tersebut mulai memudar selama di sekolah. Ketika sampai dirumah orang tuanya menanyakan bagaimana harinya, dan dia menjawab dengan nada riang “hari ini adalah hari yang indah”. Keesokan paginya, dia mendengar pintu ruahnya di ketuk. Dia turun dan mendapati dua petugas polisi, dan ibunya menatapnya dengan marah.
“jeff, pak polisi mengatakan bahwa kau menyerang tiga orang anak. Dan hal tersebut bukan perkelahian biasa, mereka ditusuk!! Mereka ditusuk nak!!” jeff menunduk, seolah olah membenarkan ucapan ibunya.
“mereka dulauan yang mendongkan pisau kepada aku dan liu bu”
“nak” kata polisi, “kami melihat tiga anak, dua ditusuk, satu memar di perut, dan kami punya saksi kalian kabur dari tkp. Hal itu menurutmu memberikan kesimpulan apa bagi kami?”
Jeff tahu bahwa semua itu tidak berguna, tidak ada bukti yang menunjukan siapa yang menyerang duluan. Mungkin jeff bisa mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak kabur, namun bukti dan saksi mengatakan bahwa mereka memang kabur.jeff tidak berdaya untuk membela dirinya dan liu.
“panggil saudaramu” jeff tidak bisa melakukannya, karena dialah yang menghajar mereka.
“pak polisi… semua itu aku yang melakukan. Liu berusaha mencegahku, namun dia tidak bisa menghentikanku” polisi saling pandang dan kemudian mengangguk
“baiklah nak. Sepertinya…”
“tunggu!” liu berujar. Mereka melihat bahwa liu memegang sebuah pisau. Polisi ini kemudian mengambil senjata mereka dan menodongkan ke liu.
“aku yang melakukannya, akulah yang telah menghajar berandalan itu, aku punya buktinya” dia menyingsingkan lengan bajunya dan menunjukan lebam dan luka, seperti layaknya bahwa dia telah berkelahi sebelumnya.
“nak, letakkan pisaunya” kata petugas. Liu menurutinya, dia mengangkat tangannya dan berjalan menuju para polisi.
“tidak liu, itu adalah ulahku, semuanya!” jeff mulai menangis
“hmmm.. saudaraku yang malang… berusaha untuk melindungiku dari kesalahan yang sudah kuperbuat. Baiklah… bawa aku” polisi kemudian membawa liu menuju mobil patroli
“liu katakana pada mereka bahwa akulah yang melakukannya! Katakan” ibunya memegang pundaknya.
“jeff, berhentilah berbohong, kita tahu semuanya adalah ulah liu, kau tidak bisa menghentikannya” jeff terlihat pasrah ketika mobil polisi akhirnya pergi membawa liu. Beberapa menit kemudian ayah jeff pulang dan melihat wajah jeff, dia tahu bahwa ada sesuatau yang tidak beres
“ada apa nak?” jef tidak bisa menjawabnya. Kemudian ibunya mengabarkan berita buruk itu kepada suaminya, dan jeff pergi, menuju jalanan. Setelah sekitar satu jam jeff pulang, melihat kedua orang tuanya terlihat shock, sedih dan kecewa. Dia tidak mampu melihat keadaan mereka, karena semua adalah kesalahannya. Dia hanya ingin tidur, berusaha melupakan semuanya. Dua hari berlalu, tidak ada kabar dari liu di JDC. Tidak ada teman. Tidak ada hal lain selain rasa bersalah dan sedih. Sampai pada suatu hari, hari sabtu, ketika jeff dibangunkan oleh ibunya dengan wajah gembira.
ini part II nya
Jeff the killer [Part II]
“jeff.. sekaranglah saatnya” dia berkata sambil menyibakan tirai jendela kamar.
“ada apa dengan hari ini?” Tanya jeff
“sekarang adalah hari ultah billy” jeff benar benar terbangun saat ini
“ibu, kamu tidak serius kan? Ibu tidak berharap aku akan pergi ke pesta anak kecil setelah….” Ada jeda yang lama
“jeff kita berdua tahu apa yang telah terjadi. Ibu rasa pesta ini dapat membuatmu riang kembali. Sekarang ganti bajumu” ibu jeff berjalan keluar dari kamar menuju kelantai bawah untuk bersiap siap. Jeff berusaha bangun. Dia memakai sebuah kaos dan jeans kemudian turun. Dia melihat ibu dan ayahnya telah berdandan. Dia berpikir kenapa mereka harus memakai baju mahal hanya untuk datang ke sebuah pesta anak anak?
“nak… kamu akan memakai itu?” Tanya ibunya
“lebih baik daripada harus ribet” jawabnya. Ibunya ingin sekali memarahinya, namun dia menahannya.
“jeff, mungkin kami terlalu berlebihan, tapi inilah caranya agar orang orang menghormati kita” kata ayahnya. Jeff menggerutu dan kembali ke kamarnya
“aku tidak punya baju bagus!” jeff berteriak ke orang tuanya
“pakailah sesuatu yang lain” ujar bunya. Dia mencari cari di lemarinya, mencari sesuatu yang Nampak bagus dan mahal. Akhirnya dia menemukan pakaian yang ia anggap cocok.
.
Namun orang tuanya masih Nampak belum puas dengan pilihannya “kau akan memakai itu? ibunya melirik jamnya. “tidak ada waktu lagi untuk ganti baju, ayo berangkat” merakpun berangkat. Mereka menyeberang jalan menuju rumah Barbara dan billy. Mereka mengetuk pintu dan munculah Barbara, sama seperti orang tuanya, dia tampil berlebihan. Jeff menyadari bahwa tidak ada anak anak, hanya orang orang dewasa.
“anak anak ada di halaman belakang jeff… pergilah dan berkumpullah dengan mereka” kata Barbara.
“jeff berjalan keluar menuju halaman yang penuh dengan anak anak. Mereka berlarian memakai baju baju koboy, dan saling tembak menggunakan pistol mainan. Tiba tiba ada seorang anak menghampirinya dan memberinya pistol mainan dan topi.
“hey… mau main baleng?” katanya
“oh tidak nak, aku terlalu tua untuk itu” anak it uterus melihat jeff dengan wajah aneh.
“cekali caja.. pwease..” pinta si anak. “baiklah” kata jeff. Dia memakai topi dan mulai berlagak seperti menembaki si anak. Awalnya dia merasa konyol, namun kelamaan dia menikmatinya juga. Mungkin hal tersebut adalah pertama kalinya yang dapat mengalihkan perhatiannya dari liu. Namun tidak lama berselang dia mendengar sesuatu yang dia kenal sebelumnya. Dan suara itu kemudian menabraknya. Randy, troy dan keith melompat turun dari skateboard mereka. Jeff menjatuhkan pistol mainannya dan membuang topinya. Randy menatapnya penuh dengan rasa benci.
“hallo jeff” kata randy. “kita punya sesuatu yang belum selesai” jeff melihat hidung randy yang memar. “aku rasa semuanya setimpal, aku menghajar kalian, namun kalian membuat saudaraku dikirim ke JDC”
Randy menunjukan raut muka marah di matanya. “aku tidak mencari seseatu yang seimbang, aku ingin menang. Kemarin kau menghajar kami, tapi tidak saat ini”. Randy menyerang jeff, mereka bergulingan di tanah. Randy memukul hidung jeff, dan jeff menarik kupingnya dan membanting kepala randy. Jeff mendorong randy. Anak anak mulai berteriak dan orang tua mereka mulai berdatangan. Troy dan keith mengambil senjata dari kantong mereka.
“jangan ada yang ikut campur!” ancam mereka. Randy mengambil pisaunya dan menusuk bahu jeff.
Jeff berteriak dan terjatuh. Randy kemudian menendanginya, namun kemudian jeff menarik kaki randy. Jeff berdiri dan berusaha pergi melalui pintu belakang, namun troy menangkapnya.
“butuh bantuan?” dia kemudian melemparkan jeff ke pintu. Ketika jeff mencoba berdiri, randy datang dan menendanginya hingga jeff muntah darah.
“ayo jeff!!! Lawan aku!!” dia mengangkat jeff dan melemparnya ke dapur. Randy mengambilsebuah botol dan menghantamkannya ke kepala jeff.
“lawan aku!” randy kemudian melemparnya ke ruang tamu.
“ayo jeff, semangat sedikit!!!” jeff memalingkan mukanya, wajahnya penuh dengan darah. “aku adalah orang yang menyebabkan saudaramu digiring ke JDC! Kau seharusnya malu jeff!! Aku melakukan itu semua sedangkan kau disini hanya bengog seperti banci!!” ejek randy. Jeff mulai bangkit
“akhirnya!!! Kau bisa berdiri dan melawan hah??” jeff berdiri sekarang, darah dan minuman bercampur membasahi wajahnya. Sekali lagi dia merasakan sensasi aneh dalam dirinya, perasaan yang sempat menghilang beberapa waktu lalu.
“akirnya dia bangun!” randy kembali mengejek jeff, kemudian dia mulai merangsek kembali. Saat itulah semuanya terjadi. Sesuatu dalam diri jeff meledak keluar. Kesadaran dan psikologisnya hancur dan terkoyak, semua pikiran warasnya hilang, apa yang dia rasakan adalah nafsu yang begitu kuat untuk membunuh. Dia mencekik leher randy dan membantingnya. Dia duduk diatas tubuh randy dan memukulinya dengan membabi buta. Pukulan pertama mendarat tepat di jantung randy, sehingga mengakibatkan shock jantung, jantung randy berhenti berdegup. Namun jeff yang kesetanan tetap menghajarnya, melampiaskan kemarahan dan nafsu membunuhnya. Darah mulai muncrat dari tubuh randy, sampai akhirnya randy tewas.
Semua orang melihat ke arah jeff, semuanya termasuk troy dan keith. Kemudian mereka tersadar dari rasa terkejut mereka dan mulai menodongkan pistol mereka ke arah jeff. Jeff berlari menaiki tangga, dan mereka mulai menembakinya secara bertubi tubi, namun tidak satupun yang berhasil mengenainya. Jeff mendengar keith dan troy memburunya. Ketika mereka kehabisan peluru, jeff menuju kamar mandi. Dia mengambil besi tempat handuk dan mencabutnya dari dinding. Troy dan keith mulai mendekatinya dengan pisau yang terhunus.
Troy mengayunkan pisaunya, namunjeff dapat menghindar, dan kemudian menghantamkan pipa besi dari tempat handuk ke wajah troy. Troy berhasil dibereskan, hanya tersisa keith. Keith lebih lincah, dia berhasil menghindar ketika jeff mengayunkan pipa besinya. Dia menjatuhkan pisaunya dan mencengkeram leher jeff. Dia mendorongnya ke dinding. Namun sebuah lotion untuk bleaching jatuh dan mengenai mereka berdua, merka kelabakan, namun jeff dengan sigap membersihkan mukanya dan meraih pipa besi menghajarkannya kembali ke kepala musuhnya. Keith menggelepar sekarat, bermandikan darah, namun kemudian keith tersenyum jahat.
“apa yang lucu?” tanya jeff. Keith mengeluarkan sebuah korek dan menyalakannya. “yang lucu adalah, kamu berlumuran bleach dan alkohol” mata jeff terbelalak ketika kemudian keith melemparkan koreknya ke arahnya. Api pun segera berkobar di seluruh tubuh jeff, alkohol menambah nyala api dan bleach membuat kulitnya mengelupas. Jeff berteriak dalam kesakitan. Dia berguling untuk memadamkan apinya, namun tidak berhasil, alkohol membuatnya benar benar terbakar. Dia berlari menuju lorong dan turun dari tangga. Semua orang yang ada mulai berteriak panik ketika melihat jeff. Jeff terjatuh dan nyaris tewas. Hal terakhir yang dia lihat adalah orang tuanya dan orang lain berusaha memadamkan api dari tubuhnya. Tidak lama kemudian dia jatuh pingsan.
Ketika jeff siuman dia mendapati seluruh tubuhnya diperban. Dia tidak bisa melihat apapun, dia merasakan nyeri di bahunya dan pedih di sekujur tubuhnya. Dia berusaha bangun, namun kemudian dia menyadariada selang di lengannya, ketika dia bangkit, selang tersebut lepas, dan perawat buru buru mendekatinya.
“kupikir kamu belum saatnya turun dari ranjang ini” kata perawat. Dia membibing jeff kembali ke pembaringan dan memasukan kembali selang infus. Jeff duduk, tidak melihat apapun, tidak tahu apa yang ada di sekelilingnya. Setelah beberapa jam, akhirnya dia mendengar suara ibunya.
“sayang… kamu baik baik saja?” tanyanya. Jeff tidak bisa menjawabnya, mukanya tertutup perban, dan dia tidak bisa berbicara. “oh sayang, aku punya kabar baik. Setelah beberapsaksi mengaku bahwa randy dulu yang menyerang kalian, kini liu dibebaskan” hal ini hampir membuat jeff meloncat kegirangan, namun dia teringat selang infusnya. “liu akan keluar besok, dan kalian akan bisa bersama kembali”
Ibu jeff memeluk putranya dan berpamitan pergi. Beberapa minggu selanjutnya keluarga jeff datang berkunjung, saat itulah waktunya perban di seluruh tubuh jeff dijadwalkan untuk dilepas. Ketika dokter mulai membuka perbannya semua yang ada mulai merasa tegang, mereka menunggu sampai seluruh perbannya dilepas, sampai saat ketika perban di sekitar kepalanya nyaris dibuka, mereka menunggu semuanya dengan amat sangat tegang dan khawatir.
“mari kita berharap yang terbaik” kata dokter, dia melepaskan perban dan menunjukan wajah jeff yang terluka karena terbakar.
Ibu jeff berteriak ngeri ketika melihat muka anaknya. Liu dan ayahnya diam tercekat, nampak sangat shock dengan keadaan jeff.
“apa yang terjadi dengan wajahku? Tanya jeff. Dia bergegas turun dan menuju kamar mandi. Dia bercermin di kamar mandi dan melihat wajahnya yang kini nampak hancur dan aneh. Bibirnya terbakar sehingga nampak merah sekali. Kulit wajahnya terkelupas dan menyisakan warna putih yang mencolok, dan rambutnya berubah dari coklat menadi hitam pekat. Dia perlahan meraba wajahnya. Sungguh terasa halus. Dia melihat ke arah keluarganya, kemudian kembali memandang wajahnya di cermin.
“jeff” kata liu “tidak begitu buruk koq….”
“tidak buruk?” kata jeff “ini sempurna!” seluruh keluarganya tentu saja sangat terkejut dengan penuturan jeff ini. Jeff mulai tertawa terbahak bahak. Keluarganya melihat mata dan tangan kirinya tampak berkedut.
“errr.. jeff kamu tidak kenapa kenapa?”
“baik baik saja? Aku tidak pernah merasa segembira ini! Ha ha ha ha haaaaaaaaa… lihat aku! Wajah ini sungguh sangat menggambarkanku!” jeff tidak bisa berhenti tertawa.apa yang menyebabkan semua ini? Ketika jeff berkelahi dengan randy dia kehilangan kendali akan dirinya, kewarasannya hilang berganti dengan nafsu membunuh. Sekarang yang tersisa dari jeff hanyalah seorang mesin pembunuh yang gila, namun pada saat itu orang tuanya belum menyadarinya.
“dokter, apakah anaku baik baik saja… maksudku dengan pikirannya” kata ibu jeff
“ini semua normal, kelakuannya identik dengan pasien yang terlalu banyak menggunakan penghilang rasa sakit. Jika kelakuannya tidak berubah dalam beberaa minggu segera kontrol kembali, kami akan memebrinya tes kejiwaan”
“oh terima kasih dokter” ibu jeff kemudian mendekati jeff “ayo sayang… sudah saatnya pulang”
Jeff berpaling dari cermin, wajahnya masih membentuk sebuah senyum seperti orang tidak waras. “ok bu… ha ha haaaaaaaaaaa!!!” ibunya merangkul jeff dan membantunya mengenakan baju.
“ini baru saja diantar” kata wanita di front desk. Ibu jeff melihat baju yang dikenakan sebelumnya oleh jeff. Ibu jeff kemudian memerintahkan anaknya untuk mengenakan kembali baju itu, yang kini telah bersih, sebuah baju dan celana hitam kemudian mereka pergi, tanpa menyadari bahwa sat itu adalah hari terakhir mereka.
Malam itu, ibu jeff terbangun oleh suara yang muncul dari kamar mandi. Kedengarannya seperti seseorang sedang menangis. Dia perlahan berjalan untuk mengecek. Ketika sampai di kamar mandi dia melihat sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Jeff telah mengukir sebuah senyum, mengiris pipinya menggunakan sebuah pisau.
“apa yang kau lakukan jeff???” tanya ibunya
jeff memandang ibunya. “aku tidak bisa berhenti tersenyum bu. Beberapa saat memang sakit. Tapi sekarang aku bisa tersenyum selamanya” ibunya meihat mata jeff, tampak hitam disekelilingnya.
“jeff matamu???” mata jeff nampak tidak pernah tertutup
“aku tidak mampu memandang wajahku, aku merasa lelah dan mataku tak kuasa untuk menutup. Aku bakar kelopak mataku sehingga aku bisa melihat wajahku selamanya, wajah baruku” ibunya mulai perlahan menjauhinya, menyadari bahwa jeff telah menjadi benar benar gila. “kenapa ibu? Bukankah aku nampak mempesona?”
“iya nak” katanya..”ya… kau sangat tampan sekarang. Bb-biar ibu ke ayahmu dulu, supaya ayahmu bisa melihat wajahmu juga” dia berlari ke kamar dan membangunkan suaminya. “ambil pistolmu kita…..” dia terhenti ketika dia melihat jeff dimuka pintu menggenggam sebuah pisau.
“ibu… kamu berbohong…” itu adalah kalima terakhir yang mereka dengar… jeff menerjang mereka dengan pisaunya, dan membunuh mereka dengan brutalnya…
Saudaranya, liu terbangun mendengar keributan diluar. Namun kemudian dia tidak mendengar apapun lagi… maka dia menutup matanya berusaha untuk tidur kembali. Ketika dia mulai terlelap, liu merasakan perasaan aneh, sepertinya ada seseorang yang mengawasi dirinya. Dia melihat sekeliling, namun tiba tiba jeff meloncat dan membekap mulutnya. Jeff perlahan mengangkat pisaunya bersiap untuk menghujamkannya ke tubuh liu. Liu berusaha memberontak dan melepaskan diri…..
Namun kemudian jeff dengan wajah “riangnya” berkata….
“ssssshhhhh….. tidurlah”
…………………..
Jeff the killer adalah seorang psikopat, seorang pembunuh yang menjadi gila setelah tubuhnya terbakar ketika dia mendapatkan bully dari anak lain. Pada awalnya anak anak yang menyerangnya tidak mau mengakui bahwa merekalah penyebab jeff dan mereka berkelahi. Jeff dianggap sebagai biang keladinya, dan orang orang mulai menyalahkannya. Namun ketika salah satu dari mereka membakar jeff, sehingga dia dilarikan ke rumah sakit, akhirnya mereka mengakui seluruh perbuatannya.
Wajah jeff menjadi rusak… kulit wajahnya terkelupas putih, dan konon dia membakar kelopak matanya sendiri (versi lain mengatakan bahwa jeff mengirisnya) sehingga matanya selalu terbuka, dan dia merasa selalu terjaga. Selain tu juga dia mengiris pipinya sendiri, mengukir wajahnya sehingga selalu nampak tersenyum.
Setelah kejadian pembunuhan terhadap keluarganya, yang diyakini merupakan perbuatan jeff… dia kabur dan berkeliaran di malam hari mengincar korban korbannya. Ciri khas jeff sebelum membunuh korbannya dia akan selalu berkata “tidurlah……” dengan wajah “riangnya”
jeff masih berkeliaran di luar sana… membunuh siapa saja, dia datang ke kamar tidurmu suatu malam, membekap mulutmu, dan kemudian akan berusaha menenangkanmu, sebelum menikamkan pisaunya ke jantungmu…..

hello guys :D sudah lama nie gk posting, biasa sibuk anak smk dan mimin jga sempat lupa pasword nya dan emailnya ni bloger :3 jadi mimin bingung harus gimana :3 tapi akhirnya dengan usaha yg cukup keras mimin akhirnya bisa mendapatkan ni akun lagi  yeee  :v ,sekarang mimin mau share cerita horror yg cukup mimin suka nie ,judul ceritanya bloody painter dan ceritanya tu sangat bagus kalo gk percaya lihat aja nie ceritanya :D

 

Bloody Painter



Bloody Painter . . .
Namaku Helen, berumur 14 tahun. Kantung mataku yang berwarna hitam menunjukkan bahwa diriku tidak pernah tidur dengan nyenyak. Aku tidak peduli dengan rambut hitam yang acak-acakan ini, aku tidak terlalu peduli untuk mengurus diriku sendiri. Ini memang tidak biasa. Tempat dudukku berada di belakang dan bersebelahan dengan kaca jendela aku selalu duduk dengan tenang sambil menggambar, karena itu seperti segala sesuatu bagiku. Aku tidak terlalu suka bersosialisasi dengan orang, membuatku seperti sendirian.

Disitu ada orang yang selalu didorong ke lantai setelah pulang sekolah. Ia adalah Tom, siswa korban dari bullyan, bukan karena ia telah melakukan sesuatu tapi karena kebencian orang-orang di sekitarnya. Hal ini terkadang dilakukan, dan aku selalu memperhatikannya. Meskipun aku merasa kasihan dengan Tom, aku tidak ingin ikut campur, karena itu sedikit mengganggu.

Selama istirahat, Judy mengatakan dia kehilangan jam tangannya dan ia mencari untuk itu. Aku tidak membantunya, karena itu bukan urusanku. Tiba-tiba, seseorang melihat sesuatu berkedip didalam tasku. "Apa ini?" Kata Ban, sambil meletakkan tangannya ke dalam tas, dan mengeluarkan sebuah jam yang dipangkas dengan berlian palsu. Aku sangat terkejut melihat itu, aku tidak tahu bagaimana hal itu terjadi. "Ah! Itu jam saya! "Judy menerima jam tangan dari Ban setelah melihat situasi. Keduanya menatapku dengan tatapan aneh. "Bukan aku" kata ku, yang masih menggambar pada buku tulis tanpa mengangkat kepalaku sedikit. "Ya benar" Judy meninggalkan kelas dengan Ban saat ia menyimpulkan.

Keesokan harinya, seperti biasa, aku duduk di bangkuku. Aku melihat suasana di sekitarnya jadi tidak benar , orang² mulai berbisik-bisik tentang aku, dan bahkan beberapa orang mulai menyebutku "Pencuri". Aku memutuskan untuk tidak menjelaskan /membela sesuatu tentang diriku sendiri, karena aku tahu bahwa tidak ada gunanya untuk melakukannya.

Dengan berjalannya waktu, aku menjadi target baru menjadi korban bullyan bagi murid² di kelasnya, semuanya aku sekarang lakukan dengan berlebihan. Aku tidak menyukainya, tapi aku tidak dapat melawan. Aku terus menahan perasaan dalam hati, yg kulakukan hanya tetap diam.

Sampai suatu hari, Ban datang ke bangkuku dan menyambar buku tulisku, dengan gambaranku yang belum selesai. "Selalu melakukan hal-hal tak berarti" kata Ban sambil merobek beberapa halaman di buku gambarku, merobek menjadi potongan-potongan kecil, yang ingin melihat reaksi dari ku. Pada tingkat ini, perasaan diriku yg selama ini aku tahan langsung meledak. Aku meninju Ban di wajah, dan ban mulai melawan. bagaimanapun aku terlalu lemah , jadi aku dipukuli dalam waktu singkat. Siswa lain pergi untuk melihat pertarungan, yg tanpa berhenti itu beberapa orang bahkan menginjak wajahku dan perutku.

Tepat setelah bel berbunyi, semua orang berhenti apa yang mereka lakukan tadi dan kembali duduk di bangku masing² sebelum guru datang. Aku kembali ke kursiku, seakan tak terjadi apa-apa. Gurupun memasuki ruangan , "Oh my, Otis (Helen)! Apa yang terjadi!? " aku memiliki begitu banyak memar terlihat pada diriku bahwa diketahui oleh guru setelah ia memasuki ruangan. Semua orang menoleh ke arahku, menunggu untuk memberikan tanggapan sementara sambil memelototiku dengan tatapan pembunuh. "Aku jatuh dari tangga, Miss." Aku membalasnya lalu tatapan itu menghilang.

Setelah pulang ke rumah dari sekolah, orang tuaku juga bertanya apa yang terjadi, dan aku merespon dengan jawaban yang sama. Aku memakai jaket biru untuk menyembunyikan memar selain yang di wajahku. Orang tuanya percaya tanpa keraguan. Biasanya, ketika orang tua ku bertanya tentang bagaimana diriku di sekolah,aku akan bilang bahwa aku baik-baik saja. Aku bahkan sering berbohong tentang diriku memiliki banyak teman, menjalani hidup bahagia setiap hari. Aku menolak untuk memberitahu orangtuaku tentang kebenarannya , karena aku tidak ingin membuat orang tuaku khawatir tentang diriku.

Beberapa bulan kemudian, aku telah terbiasa dengan komentar negatif tentang murid² kelasku, dan dipukuli atau dipermalukan telah menjadi peristiwa normal bagiku, aku benar-benar kebal dengan hal-hal seperti ini sekarang. Siapa yang menjebaknya di tempat pertama? Mengapa pelakunya melakukan ini? Ini tidak penting lagi. Tidak ada yang penting lagi.

"Hi! Kau di sana? "Aku menerima pesan dari pengguna yang tidak diketahui di Facebook." Siapa kau? "Aku menjawab. "Aku Tom, teman sekelasmu." Tom tidak pernah berinteraksi dengan aku sebelumnya. Ini mengejutkanku sedikit. "Ada apa?" Kataku. "Um ... kau baik-baik saja?" Tanya tom "Itu bukan urusanmu." Aku menyimpulkan pertanyaan Tom. Tom mengetik , "Dengar, aku tahu bagaimana perasaanmu sekarang.Kau tepat dalam situasi yang sama seperti diriku. Aku benar-benar ingin membantumu, tapi aku tidak bisa ... maaf. "Setelah itu, Tom dan aku saling chattingan di facebook dalam waktu yg lama, dan aku merasa jauh lebih baik setelah mengatakan kepadanya semua rasa sakit dan perasaan yg telah ku lewati. Aku bahkan bisa membuat lelucon dengan Tom, sering menggunakan emoticon " :) " untuk menunjukkan kebahagiaanku. Ini adalah pertama kalinya,aku pikir aku telah membuat teman baru.

Ini adalah cuaca hangat di sore hari. "Ayo temui aku di atap setelah pelajaran pertama di sore hari. Kita perlu bicara, jangan tanya lagi. " tom Mengirim sms Untuk malam terakhir. Mengikuti instruksi nya aku bertemu Tom di atap, melambaikan tanganku dan berjalan ke arahnya dan mengatakan "Hey Tom! Ada apa, teman? ". "Dan ... Saya Memiliki sesuatu untuk dikatakan ... sesuatu yang sangat penting ..." kata Tom dengan wajah serius. "Ingat insiden pencurian?" Kata tom,
Bagaimana aku bisa melupakannya? Begitulah aku mulai menderita! Aku mengangguk untuk menunjukkan bahwa diriku mengingatnya. "Aku pelakunya!" Tom menunduk, takut untuk melihat ke mataku. "APA ?!" Aku sangat Kaget. "Aku mencuri arloji Judy dan menuduh kamu sebagai pelakunya." Jelas tom
"Mengapa kau melakukan ini?"tanyaku
"Dengan kau sebagai target korban baru, hidup saya jauh lebih baik." Untuk menyeringai. Memang benar, ketika semua orang memutuskan untuk menggertak diriku, mereka tidak mengganggu Tom lagi. Dia hanya seperti mainan ditinggalkan. Baginya yang benar-benar sempurna. Selama dia terus diam ia akan mampu menjalani kehidupan sekolahnya aman dan sehat. Dia berhasil, rencana itu luar biasa sempurna.

Aku meraih kerah kemejanya, dan mendorong tom sedikit, tom akhirnya dekat tepi atap. Tom tergelincir dan jatuh dari atap. Aku Seketika meraih tangannya, dan mencoba untuk menariknya kembali, tapi aku tidak memiliki banyak kekuatan untuk melakukannya.

"Aku sangat menyesal, Helen" Tom jatuh. Aku menutup mata, takut melihat apa yang akan terjadi. Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi satu cerita setelah jatuh dari bangunan tinggi. Setelah polisi tiba, mereka mewawancarai diriku. Aku juga ngeri dengan kecelakaan, namun,aku tidak mengatakan bahkan sepatah kata pun.

Sekali lagi, aku menjadi topik diskusi antara siswa. Beberapa orang berpikir diriku mendorong Tom dari atap, tapi sebagian besar yang lain berpikir bahwa Tom Berkomitmen bunuh diri, dan aku gagal menyelamatkan dia, karena mereka melihat aku meraih tangan Tom sebelum dia jatuh.

Malam itu, aku berada di kamar sambil menangis, menggigil, dan aku tidak dapat menghentikan tuduhan bersalah dari dalam diriku. Aku perlu menenangkan diri, dan tiba-tiba terlintas ide dalam pikiranku: "Ini bukan salahku bahwa Tom meninggal. Dia layak untuk mati! "Ini membuatku merasa jauh lebih baik, dan tuduhan bersalah nya memudar juga. Aku tersenyum dengan mengerikan, "Tom memiliki hukumannya ... aku kira sudah waktunya bagi orang lain untuk memiliki hukumam, bukan?" Teriakku berubah menjadi tawa dalam kegelapan.

Teman sekelas ku memutuskan untuk mengadakan pesta pada hari Halloween, tapi itu tidak untuk merayakan Halloween, itu hanya untuk memiliki teman-teman mereka datang bersama-sama untuk pesta. Tentu saja, aku tidak diundang ke pesta. Malam sebelum hari Halloween, Judy dan Maggie chatting satu sama lain di Facebook. Keduanya tinggal di asrama sekolah, dan kamar Judy bersebelahan dengan Maggie.

09:03 - Judy: siapa yang akan datang pada pesta besok? Aku sangat bersemangat :D
09:03 - Maggie: sebagian besar murid kelas kita akan berada di sana. Tapi aku mengirim sms ke Ban hingga beberapa kali, dan meskipun semua pesan yang aku kirim entah akan baca atau tidak, dia tidak pernah menjawab sms ku. Ada yang salah dengan dia?
09:04 - Judy: dia mungkin bekerja ,kurasa
09:06 - Maggie: ada kah yang aneh sedang terjadi ... Aku mendengar sesuatu dari pintuku pada waktu yang lama ... Saya pikir ada seseorang yg berjalan di sekitar asrama
09:06 - Maggie: tunggu, aku akan pergi cek

(Ia menggunakan lubang di pintu untuk mengecek, Maggie melihat sesuatu yang tidak biasa ...)

09:07 - Maggie: Ya tuhan!! ada seorang pria di luar yang mengenakan topeng dan jaket biru, dan dia memegang pisau. dan DIA BADANNYA BERDARAH SEMUA !!
09:07 - Maggie: f ** k! dia mengetuk pintu ku sekarang
09:08 - Maggie: ya tuhan ya tuhan ya tuhan!!!!
09:08 - Judy: tenang saja, dan ambil senjata atau sesuatu
09:08 - Judy: lindungi dirimu!
09:09 - Maggie: Dia memutar kenop pintu, hal yang buruk, aku mengunci pintuku
09:09 - Maggie: Aku takut !!
09:09 - Judy: Maggie
09:09 - Maggie: apa yang harus aku lakukan ?!
09:09 - Judy: Maggie, dengarkan aku!!
09:09 - Maggie: SELAMATKAN AKU!
09:09 - Judy: Maggie, tenang
09:09 - Judy: Maggie??
09:10 - Judy: Maggie?
09:10 - Judy: Kau disana?

Pesan tersebut ditampilkan untuk dibaca, tapi Judy tidak melihat maggie merespon chatku .Lalu Judy mendengar suara membuka pintu kamar. Lalu dia berbalik, dia merasa sakit yang mengerikan di perutnya. Seseorang berdarah yang mengenakan topeng dan jaket biru menerobos ke ruangan dan menusuk dirinya.

Malam itu, semua siswa yang berada di asrama dibunuh. Tidak ada yang tahu bagaimana pembunuh yang melakukannya. Pembunuh menggunakan darah korban untuk melukis di dinding asrama, dengan sebagian besar lukisan didinding " :) ". Banyak mayat yg tercincang dan dihaluskan, mungkin untuk mendapatkan lebih banyak "pigmen" . Helen Otis, pelakunya, masih hilang saat ini.

Namun, di chat room di mana Judy dan Maggie mengirim pesan satu sama lain, pesan itu tertulis yang menanggapi pesan pertama Judy jam 09:03:

"11:15 - Judy: jangan gembira tentang besok :) , karena tidak akan ada hari esok."

ARTIKEL MENARIK LAINYA